ApaItu Penyakit Ain dalam Islam. Dalam ajaran agama Islam, penyakit ini benar adanya. Penyakit ain dalam Islam adalah gangguan pandangan mata diikuti respons jiwa negatif sehingga menimbulkan dampak bagi yang dipandangnya. Melansir islam.nu.or.id, Syekh Ibnu Hajar al-‘Asqalany juga menjelaskan mengenai istilah penyakit ini.
Hentijantung mendadak pada atlet dan dewasa muda (kurang dari 35 tahun) merupakan kejadian yang tragis dan berdampak besar pada keluarga dan institusi yang bersangkutan. Kejadian henti jantung mendadak pada atlet dan dewasa muda menurut salah satu studi prospektif di Italia tahun 2018 sebesar 1:100.000 pada dewasa muda dan 2,4:100.000
a Daun nanas yang dikeringkan dan dihaluskan, kemudian ditimbang 300 mg untuk 1 kg berat badan kambing, dicampur air, selanjutnya diminumkan dan diulang 10 hari sekali (jangan diberikan pada ternak bunting). b. Daun nanas segar dihilangkan durinya, ditimbang 600 mg untuk 1 kg berat badan kambing, kemudian diberikan pada kambing dan diulang 10
Yah sapi yang diteriakkan bukan tidak mungkin terserang penyakit. Apalagi jika manajemen pemeliharaannya tidak baik. Sebenarnya Sapi relatif mudah dalam perawatannya, harus didukung dengan kandang yang bersih, padang penggembalaan yang berkualitas, pakan bergizi, memperoleh sinar matahari yang banyak untuk mengurangi masalah kesehatan.
Kenali5 Penyakit Pencernaan, Gejala dan Cara Pengobatannya. Penyakit pencernaan biasa disebut sebagai dyspepsia, ketidaknyamanan pada perut bagian atas. Penyakit gangguan pencernaan ditandai dengan beberapa gejala, seperti sakit perut dan perasaan cepat kenyang setelah makan. Gangguan pencernaan juga bisa menjadi gejala dari berbagai penyakit
Tag macam macam penyakit lele dan cara mengobatinya. Posted in Bisnis dan investasi. Analisa Budidaya Lele 5000 Ekor Yang Tidak Hanya Menjanjikan, Tetapi Juga Menguntungkan Kamu mungkin sudah tidak asing lagi dengan ikan lele yang banyak dijual di pasar dan pedagang ikan lele goreng di pinggir jalan. Mereka
. Pemeriksaan Kesehatan sumber gambar Macam-macam penyakit yang menyerang domba dan kambing beserta cara mengobatinya. Ini merupakan informasi penting yang harus diketahui oleh peternak kambing dan domba. Pada dasarnya peternak menginginkan ternaknya sehat dan terhindar dari berbagai penyakit yang berbahaya dan menular. Pada kondisi tertentu penyakit bisa berakibat fatal yang menyebabkan kematian ternak dan merugikan peternak. Penyakit yang menyerang ternak domba dan kambing adalah sebagai berikutDiare/mencretPenyebab bakteri Escherichia coli yang menyerang anak domba dan kambing berusia 3 bulanPengobatan antibiotika dan sulfa yang diberikan lewat mulutRadang pusarPenyebab alat pemotong pusar yang tidak steril atau tercemar oleh bakteri Streptococcus, Staphyloccus, Esherichia coli dan Actinomyces necrophorus. Usia domba dan kambing yang terserang biasanya cempe usia 2-7 terjadi pembengkakan di sekitar pusar dan apabila disentuh domba dan kambing akan dengan antibiotika, sulfa dan pusar dikompres dengan larutan rivanol desinfektan.Cacar mulut / ORFPenyakit ini menyerang domba dan kambing usia sampai 3 bulanGejala cempe terserang tidak dapat menghisap susu induknya karena tenggerokannya terasa sakit sehingga dapat mengakibatkan dengan sulfa seperti Sulfapyridine, Sulfamerozine, atau kekurangan defisiensi kalsium ca dan mangan mn. Domba dan kambing yang diserang biasanya berusia 3-4 gelisah, timbul kejang pada beberapa ototnya bahkan sampai keseluruh dengan menyuntikan larutan Gluconas calcicus dan LimpaPenyakit ini menyerang omba dan kambing pada semua usia, sangat berbahaya, penularannya cepat dan dapat menular ke bakteri Bascillus suhu tubuh tinggi, dari lubang hidung, mulut dan dubur keluar cairan yang bercampur dengan darah, nadi berjalan cepat, tubuh bergetar dan nafsu makan hilang. Pengendalian dengan menyuntikkan antibiotika Procain penicillin dan KukuPenyakit menular ini dapat menyebabkan kematian pada ternak domba dan kambing. Ternak yang diserang adalah pada bagian mulut dan kukuPenyebab virus dan menyerang semua usia pada domba dan kambingGejala mulut melepuh diselaputi membersihkan bagian yang melepuh pada mulut dengan larutan Aluminium Sulfat 5%, sedangkan pada kuku dilakukan dengan merendam kuku dalam larutan formalin atau Natrium karbonat 4%NgorokPenyebab bakteri Pasteurella multocidaGejala nafsu makan berkurang, dapat menimbulkan bengkak pada bagian leher dan dada. Semua usia dapat terserang penyakit ini, domba dan kambing yang terserang penyakit ini terlihat lidahnya bengkak dan menjulur keluar, mulut menganga, keluar lender berbuih dan sulit menggunakan antibiotika lewat air minum atau Kembung / tympaniPenyebab pemberian pakan yang tidak teratur atau makan rumput yang masih diselimuti lambung kambing dan domba membesar dan dapat mengakibatkan itu diusahakan pemberian makan yang teratur jadwal dan jumlahnya mencukupi, serta jangan digembalakan terlalu pagi karena masih banyak mengandung cacingSemua kambing dan domba dapat terserang penyakit cacing Fasciola sp cacing hati, cacing Neoascaris vitulorum cacing gelang, cacing Haemonchus contortus cacing lambung, cacing Thelazia rhodessi cacing mata.Pengendalian diberikan zanil atau valbazen yang diberikan lewat minuman, dapat juga diberi obat cacing seperti piperazin dengan dosis 220 mg/kg berat tubuh penyakit menular yang menyerang kulit kambing dan domba pada semua usia. Akibat dari penyakit ini produksi kambing dan domba merosot, kulit menjadi jelek dan mengurangi nilai jual parasit berupa tungau yang bernama Psoroptes ovis, Psoroptes ciniculli dan Chorioptes tubuh lemah, kurus, nafsu makan menurun dan senang menggaruk tubuhnya. Kudis dapat menyerang muka, telinga, perut punggung, kaki dan pangkal dengan mengoleskan benzoas bensilikus 10% pada luka, menyemprot domba dengan coumaphos 0,05-0,1%Pink eyePenyebab bakteriGejala mata berair, bengkak, selaput bening jadi keruh kemudian putih, borok dan luka, serta cepat antibiotikaDermatitisAdalah penyakit menular pada ternak kambing dan domba, menyerang kulit bibit kambing dan virus dari sub-group Pox virus dan menyerang semua terjadi peradangan kulit di sekitar mulut, kelopak mata, dan alat genital. Pada induk yang menyusi terlihat radang kelenjar menggunakan salep atau jodium tinctur pada tanamanDiantara rumput-rumput atau dun muda yang mengandung racun dapat membahayakan ternak seperti daun jarak atau daun jawer klinis ternak yang keracunan adalah mati mendadal dengan cirri mulut berbusa, kejang-kejang, terjadi perdarahan kotoran berdarah. Jika terjadi keracunan usaha pengobatan jarang jangan memberikan makanan atau hijauan yang beracun atau jangan menggembalakan ternak di daerah yang banyak tumbuhan beracun. Pengobatan pada keracuna dini baru daoat dilakukan pemberian arang aktif tablet norit atau diminunkan air kelapa Buku Pemeliharaan dan Perawatan Ternak. Dinas Pertanian, Peternakan, dan Ketahanan Pangan Kab. Tangerang. 2014
Dalam beternak kambing, kita mengenal ada beberapa penyakit yang sering menyerang kambing. Serangannya bisa ringan, tapi ada juga yang bisa menyebabkan kematian jika tidak segera dikenali dan ditangani. Oleh karena itu, pada kesempatan ini kita akan bahas beberapa jenis penyakit yang sering menyerang kambing dan tanda-tandanya, sehingga dapat diambil tindakan nyata sebagai bentuk penanganannya. Kenali penyakit yang biasa di derita kambing kalian segera 1. Kembung Kembung atau juga disebut bloat adalah kondisi perut kambing berisi banyak gas yang diakibatkan proses fermentasi yang berjalan cepat dan tidak dapat mengeluarkannya dalam bentuk kentut. Tingginya akumulasi gas dalam perut menekan organ dalam tubuh yang lain dan menimbulkan kesakitan. Sehingga kambing pun melakukan pernapasan dengan mulut terbuka akibat frekuensi pernapasan yang tinggi. Tanda klinis yang jelas terlihat adalah perut kambing yang membesar atau membengkak akibat penumpukan gas dalam rumen. Rasa sakit yang ditimbulkan akan membuat kambing mendengus dan umumnya akan menendang–nendang ke sisi kiri. Punggung kambing juga membungkuk, serta saat berbaring kambing akan sulit untuk bangun kembali. Jika tidak segera diatasi lama kelamaan bisa semakin parah dan kambing pun bisa mati. kambing kembung via Biasanya disebabkan terlalu banyak mengkonsumsi legume, hijauan terlalu muda atau mengkonsumsi rumput basah saat dilepas dari kandang. Maka penting bagi peternak untuk berhati–hati dalam memberikan makanan hijauan, hendaknya dilayukan terlebih dulu. Juga jangan melepas kambing saat pagi hari, dimana rumput masih basah karena embun. Jika kambing mengalami kembung bisa dibelikan obat masuk angin di apotik, ada juga yang meminumkan minyak nabati, ada yang mencekoki kambing dengan soda dan ada juga yang menusuk anus kambing dengan tangkai daun pepaya yang sudah di olesi minyak, kemudian menekan dan memijat agar gas keluar dari perut. Banyak cara bisa di coba, yang terpenting agar si kambing bisa mengeluarkan gas berlebih dalam perutnya baik melaui kentut maupun sendawa. 2. Cacingan Ada banyak jenis cacing yang bisa menyerang kambing, diantaranya adalah haemonchus cocortus, Trichuris sp dan Oestophagostomum sp yang kemungkinan besar terdapat pada pakan. Cacing–cacing tersebut akan hidup sebagai parasit di saluran pencernaan, melekat di selaput usus dan menghisap sari makanan, cairan tubuh, darah serta mengeluarkan racun. Kondisi ini menyebabkan kambing menjadi lemah, lesu dan tidak bisa gemuk walaupun diberi makan banyak. Dalam beberapa kasus, kambing muda usia 3–4 bulan yang terkena cacingan bisa kurus dan mati. Tanda klinis dari kambing yang cacingan nafsu makan berkurang, lemah, lesu, kurus, perut buncit, bulu terasa kasar, kusam dan rontok. Kambing pun mengalami diare atau mencret. Maka penting untuk menjaga kebersihan kandang dan memberikan obat cacing secara teratur, boleh 3 bulan sekali, 6 bulan sekali atau paling lambat setahun sekali. Obat cacing yang biasa digunakan antara lain cetarin concurat, pheno plus dan wormex powder. Bisa juga diberi ramuan jamu dari 2 buah pinang tua, 2 sendok makan gula jawa, 5 lembar daun tembakau dan 1 sendok makan serbuk getah pepaya muda. Semua bahan dicampur rata dan dihaluskan dan diberikan setiap 5 hari sekali. 3. Scabies Scabies atau bahasa awamnya kudis dan kurap. Penyebabnya adalah ektoparasit atau tungau Sarcoptes scabei, Psoroptes communis varovis dan Chorioptes ovis. Biasanya penyakit ini akan menyerang area disekitar telinga dulu, kemudian baru menyebar. Tanda klinis terkena scabies biasanya timbul bercak–bercak merah yang membentuk bisul pada kulit kambing, kemudian kulit yang berbercak akan mulai menebal, mengeras dan bersisik serta gatal. Karena rasa gatal, si kambing akan menggosok–gosokan badannya kedinding kandang yang akan menyebabkan bulunya rontok. Lama kelamaan tubuh si kambing pun akan mulai terlihat kurus karena nafsu makan yang berkurang serta kekurangan darah, sehingga produksi susunya pun akan ikut menurun. Tungau yang menyebabkan scabies mudah menyebar ke ternak yang lain, maka perlu adanya pengkarantinaan bagi kambing yang terjangkit. Lakukan penyemprotan pada kandang yang tercemar dengan menggunakan desinfektan. Untuk pengobatannya berikan obat anti parasit seperti Ivomec. kudis kambing Tapi yang terlebih dulu mencuci kambing dengan disikat menggunakan sabun antiseptik atau deterjen, kemudian potong pendek bulu tebal diarea yang terluka. Ada juga yang meracik sendiri ramuan tradisional yang terdiri dari Oli bekas, minyak goreng bisa juga minyak kelapa, minyak tanah, garam, kapur barus, kapur ajaib, bawang merah, bawang putih, kunyit dan serbuk belerang di campur rata kemudian di olesi ke bagian yang terluka 2 – 3 hari sekali. 4. Orf Sering disebut juga dakangan atau Ecthyma Contagiosa, disebabkan oleh virus Parapoxvyrus yang bersifat zoonosis dan dapat menular ke manusia. Biasanya kambing terkena orf saat memakan rumput yang berbulu dan debu dari konsentrat. Gejala klinisnya adalah luka disekitar mulut yang berupa keropeng hitam dan terdapat juga benjolan. Lama–lama bisa menyebar ke sela–sela kuku, akibatnya kambing menjadi kurus karena tidak selera makan. Biasanya orf atau keropeng mulut ini bisa sembuh setelah 1 bulan, tapi dalam kasus tertentu juga bisa menimbulkan kematian jika terjadi infeksi sekunder. Pengobatannya adalah menggunakan Preparat Iodium dan suntikan antibiotik. Ada juga yang menggunakan pasta yang terbuat dari bahan tradisional seperti biji pinang, kapur sirih dan kunyit yang sudah dibersihkan terlebih dulu kemudian dihaluskan. Pemberian pasta tradisional tinggal dioleskan saja tanpa harus mengelupaskan keropeng pada mulut. Bisa juga diberi vaksinasi untuk pencegahan dan pengkarantinaan agar tidak terjadi penyebaran. kambing terjangkit Ecthyma Contagiosa 5. Pink Eye Disebut juga mata belekan, biasanya disebabkan iritasi akibat tertusuk benda seperti duri, kayu, ujung rambut bahkan debu dari konsentrat. Tapi terkadang bisa juga disebabkan oleh bakteri, virus atau parasit. Gejala klinis yang terlihat biasanya mata kambing sering berkedip, mengeluarkan air dan mata berwarna kemerah–kemerahan. Selanjutnya mata akan keruh dan timbul borok hingga mengalami pembengkakan. Jika tidak ditangani secara langsung dan berkala bisa bertambah parah bahkan mengakibatan kebutaan permanen. Cara mengobatinya pertama cuci matanya menggunakan air hangat, kemudian oleskan salep mata khusus kambing yang mengandung antibiotik, sehingga cepat meredakan infeksinya. Atau bisa juga semprotkan campuran teh basi, daun sirih dan garam setiap hari sampai sembuh. kambing sakit Pink Eye via 6. Antraks Penyebab penyakit antraks adalah virus Bacillus Anthracis yang penularannya melalui kontak langsung, makanan, minuman dan pernafasan. Gejala klinisnya adalah demam yang tinggi hingga tubuh gemetar, badan lemas, gangguan pernafasan, pembengkakakan kelenjar dada, bada penuh bisul, gangguan pencernaan, mengeluarkan darah dari telinga, mulut, dan anus. Belum ada obatnya, jadi pengendalian penyakit adalah dengan membakar ternak yang mati terserang Antraks. 7. Penyakit Kuku dan Mulut PMK Biasanya disebabkan oleh Apthae Epizootica AE yang terdapat di air kencing, susu dan air liur. Gejala klinisnya nafsu makan berkurang, demam, keluar air liur yang berlebihan, rongga mulut, lidah dan kaki melepuh serta terdapat benjolan berisi cairan bening. Kambing yang terjangkit dipisahkan dan diobati, jaga kebersihan kandang dan berikan vaksinasi. 8. Enterotoxemia Disebabkan karena makan biji-bijian yang berlebihan hingga bakteri Clostridium Perfringens pada rumen menjadi lebih produktif dikarenakan tingkat keasamannya, sehingga menghasilkan racun yang malahan merugikan si kambing. Gejala klinisnya kambing berkedut, demam hingga giginya bergemeretak dan perut bengkak. Penyakit ini bisa dicegah dengan vaksinasi tahunan terutama kambing yang menyusui dan jangan terlalu banyak pemberian biji-bijian dalam pakannya. 9. Miasis Miasis adalah sejenis Korengan atau Belatungan, orang sering mengenalnya juga dengan sebutan Seten. Penyakit ini sering menyerang pada bagian paha kambing betina yang setelah melahirkan sisa darahnya tidak dibersihkan. Bisa juga terjadi pada anak kambing yang baru lahir karena tidak diberikan antiseptik atau anti lalat pada pusarnya. Tapi dalam beberapa kasus juga dapat disebabkan oleh luka karena kandang yang tidak nyaman. Cara pengobatan bersihkan koreng dengan air, siram dengan minyak kayu putih lalu beri tembakau yang sudah dibasahi dan tutup dengan perban. Gantilah setiap hari sampai keluar belatungnya. 10. Diare atau Mencret Biasanya terjadi karena adanya gangguan pada saluran pencernaan yang bisa disebabkan oleh bakteri, makanan yang rusak, serta lingkungan atau udara dingin. Gejala klinisnya kambing tampak lesu, lemah dan juga pucat. Kotoran kambing berwarna hijau muda, hijau mengkilap, hijau kekuningan, hijau kemerahan atau hijau kehitaman. Jika disebabkan makanan, maka hindari pemberian daun kacang-kacangan dan daun muda. Jika karena penyakit bisa diberi jamu dari campuran daun jambu biji, garam dapur dan 1 gelas air kelapa, lalu berikan 1/3 gelas selama 3 hari berturut-turut. 11. Keracunan Keracunan biasanya terjadi ketika kambing mengonsumsi pakan hijauan yang mengandung racun atau keracunan insektisida. Tanda- tanda keracunan kejang-kejang, mulut berbusa, selaput lendir mata berwarna kebiru-biruan, dan kotoran bercampur darah. Pada beberapa kasus kondisinya bisa parah dan menyebabkan kematian yang mendadak. Penanganan keracunan berikan tablet norit atau air kelapa muda. Ada juga yang memberi larutan campuran minyak kelapa, air kelapa muda, garam dan asam jawa. Jika keracunan insektisida, minumkan 1 gelas santan hangat. 12. Mastitis Mastitis sering dijumpai pada kambing perah karena penyakit ini memang menyerang bagian puting kambing. Sering kali pemicunya adalah bakteri Staphylococcus Aureus atau bisa juga diakibatkan proses pemerahan yang kurang sempurna, sehingga susu belum habis diperah sepenuhnya. Mastitis berakibat pada penurunan jumlah produksi susu dan kualitas dari susu itu sendiri. Cara pengobatan memberi antibiotik intra-mammary dan memperbaiki proses dari pemerahan susu. penyakit kambing Mastitis via 13. Kuku Busuk Penyebabnya adalah kandang yang basah dan kotor, sehingga kambing sering menginjak air yang akhirnya terjadi pembusukkan. Tanda-tandanya celah kuku bengkak dan megeluarkan cairan putih keruh. Kulit kuku mengelupas, timbul benjolan yang menyakitkan hingga si kambing berjalan pincang dan bisa berakhir dengan kelumpuhan. Cara mengobatinya bersihkan dan potong kukunya, siramkan alkohol lalu perban kaki kambing dan hindarkan dari tempat kotor yang tergenang air. kutu busuk kambing via 14. Pneumonia Umumnya disebabkan karena keadaan udara yang lembap, dingin dan kotor serta kambing yang tidak terpelihara dengan baik. Gejalanya kambing sulit bernafas, nafsu makan hilang, sering batuk dan juga demam. Jagalah kandang agar tidak lembap, selalu bersih, tidak tergenang air, menutup kandang jika angin kencang dan lakukan karantina pada kambing sakit. Pengobatan yang dapat dilakukan adalah dengan memberikan preparat antibiotik. 15. Konstipasi atau Sembelit Biasanya hanya dialami oleh anak kambing yang baru lahir, karena kotoran pertamanya berwarna hitam kental dan keras sehingga sulit keluar. Anak kambing yang terkena konstipasi selain susah buang kotoran, dia juga akan berguling-guling dan sering mengembik. Maka untuk melancarkan buang air besarnya bisa diberi 1 sendok makan minyak sayur.
Devi • 10 Jun 2023, 1341 - Penyakit mata ikan sering terjadi pada kulit permukaan kaki, tumit, telapak, jari-jari kaki dan tangan. Penyakit ini tidak berbahaya namun membuat penderitanya tidak nyaman. Dikutip dari buku Ensiklopedi Macam-Macam Penyakit karya Atma Endris dkk, mata ikan dalam istilah medis disebut clavus. Mata ikan mungkin terlihat seperti kapalan, tetapi kedua penyakit ini berbeda. Kapalan adalah penebalan kulit, sedangkan mata ikan memiliki inti yang dikelilingi pembengkakan kulit. Mata ikan dapat menular ke bagian tubuh lain, karena itu harus berhati-hati agar tidak terinfeksi.
10 Macam Penyakit Yang Menyerang Kambing atau Domba Beserta Cara Pengendalian/Pengobatan/Penanganannya – Dalam melakukan ternak kambing atau domba, pasti sering ditemui kambing atau domba tersebut terserang penyakit yang dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangan kambing atau domba tersebut. Selain menghambat pertumbuhan dsan perkembangan kambing atau domba tersebut, penyakit yang menyerang dapat menyebabkan penurunan produktivitas bahkan dapat menyebabkan ternak tersebut mati. Nah kali ini kita akan membahasa tentang macam-macam penyakit yang menyerang kambing/domba dan cara pengendalian/penanganannya 1. Antraks Penyebab Penyakit ini disebabkan oleh Bacillus anthracis yang dapat menular melalui kontak langsung. Gejala Gejala yang ditimbul antara lain badan lemas, gemetar, kusam dan mengeluarkan darah dari telinga, anus, hidung, telinga, dan lain sebagainya Pengendalian Penyakit ini dapat dikendalikan atau ditangani dengan cara melakukan sanitasi atau menjaga kebersihan kandang dan ternaknya serta memberikan vaksinasi pada tersenak secara teratur. 2. Perut Kembung Penyebab Penyebab ternak terserang penyakit ini yaitu kondisi lingkungan yang terlalu dingin, rumput yang diberikan terlalu basah dan juga menejemen kandang yang kurang baik. Gejala Gejala yang ditimbulkan diantaranya perut terlihat membesar atau kembung, ternak sulit berdiri, nafsu makan berkurang dan kesulitan buang air besar. Pengendalian Pengendalian atau penanganan pada ternak yang terserang penyakit ini dapat dilakukan dengan cara melakukan pengolesan balsem atau minyak angin pada perut bagian kiri, membuat penghangat untuk ternak dan manajemen kandang yang baik serta memberikan obat masuk angin pada ternak. 3. Kudis Penyebab Penyebab penyakit scabies atau yang lebih dikenal dengan nama kudis ini yaitu hewan parasit yang timbul akibat penumpukan kotoran ternak yang terlalu lama dan ternak jarang dibersihkan. Gejala Ternak yang terserang penyakit ini memiliki gejala seperti permukaan kulit mengelupas, kering, bulu mudah rontok dan ternak menjadi kurus. Pengendalian Pengendalian atau penanganan penyakit ini dapat dilakukan dengan cara menjaga kebersihan kandang ternak dan ternaknya pula atau dengan cara mengoleskan kapur barus yang dicampur dengan minyak kelapa pada bagian yang berkudis dan bagian bekas yang terserang pula. 4. Penyakit Cacingan Penyebab Penyebab penyakit ini yaitu sistem pencernaan yang tidak normal dan juga parasit internal. Gejala Berikut adalah gejala jika ternak terserang penyakit ini perut buncit atau kembung, diare, nafsu makan berkurang dan ternak terlihat kusam atau lesu. Pengendalian Ternak yang terserang penyakit ini dapat ditangani atau dikendalikan dengan cara memberikan pakan dan minum yang baik dan juga berikan obat cacing pada ternak yang terserang cacingan. 5. Mata Kemerahan Penyebab Penyebab mata kemerahan ini biasanya karena ternak menyentuk benda tajam yang dapat mengakibatkan mata ternak menjadi kemerahan dan bengkak. Gejala Gejala hewan ternak yang terserang penyakit ini yaitu menghindari sinar matahari, mata berair dan mata membengkak. Pengendalian Penanganan atau pengendalian penyakit ini dapat dilakukan dengan cara melakukan pemeliharaan ternak dengan baik dan memberikan salep pada mata ternak. 6. Keracunan Penyebab Ternak yang keracunan biasanya karena mengkonsumsi rumput atau dedaunnan yang beracun. Gejala Ternak tiba-tiba mati, mulut berbusa, mengeluarkan lendir dan kulit mengelupas. Pengendalian Pengendalian pada ternak yang terserang penyakit ini dapat dilakukan dengan cara tidak memberikan pakan yang mengandung racun dan pada ternak yang telah keracunan diberi minum air kelapa .’ 7. Dangkangan atau Orf Penyebab Penebab ternak terserang penyakit ini yaitu akibat pemberian pakan berupa rumput berbulu dan berdebu Gejala Ternak yang terserang akan mengalami mulut korengan, ada benjolan kecil disekitar mulut dan nafsu makan ternak akan menurun. Pengendalian Pengendalian penyakit ini dapat dilakukan dengan cara memberikan pakan yang baik dan lakukan pemberian preparat Iodium dan juga penyuntikan antibiotik. 8. Mastitis Penyebab Penyebab penyakit ini yaitu akibat terserang bakteri Staphylococcus aureus. Gejala Produksi susu menurun, kambing rusak dan susu yang dihasilkan tidak baik. Pengendalian Pengendalian penyakit ini dapat dilakukan dengan cara menjaga kebersihan kandang dan ternak, melakukan pemberian antibiotik intra mamary sesuai dengan ketentuan dan dapat juga dengan melakukan vaksinasi. 9. Radang Kuku Penyebab Penyakit ini terjadi karena disebabkan oleh kandang yang terlalu kotor dan lembab. Gejala Ternak yang terserang kukunya akan membengkak lalu mengeluarkan cairan dan kuku akan mengelupas dan terdapat benjolan pada kuku. Pengendalian Pengendalian pada ternak yang terseranmg penyakit ini dapat dilakukan dengan cara memotong kuku ternak yang terserang penyakit ini, memberikan alkohol pada kuku dan menjaga kebersihan kandang dan juga hewan ternak. 10. Penyakit Mulut dan Kuku Penyebab penyakit ini disebabkan oleh virus yang menyebar secara langsung melalui kotoran, susu air kencing dan benda lain yang ada di sekitarnya. Gejala Rongga mulut, kuku dan juga lidah melepuh dan membusuk serta ternak mengeluarkan air liur yang berlebihan. Pengendalian Penyakit ini dapat dikendalikan dengan cara menjaga kebersihan kandan dan ternak, melakukan vaksinasi sevara teratur dan memisahkan ternak yang sehat dan yang sakit. Demikian artikel pembahasan tentang”10 Macam Penyakit Pada Ternak Kambing atau Domba Beserta Cara Pengendaliannya“, semoga bermanfaat dan jangan lupa ikuti postingan kami berikutnya. Sampai jumpa
Dalam beternak kambing, ada beberapa penyakit yang sering menyerang kambing. Serangannya bisa ringan, tapi bisa juga menyebabkan kematian jika tidak segera diantisipasi. Maka kita akan bahas beberapa jenis penyakit yang sering menyerang kambing, sehingga dapat diambil tindakan nyata dalam penanganannya, diantaranya 1. Kembung Kembung atau juga disebut bloat adalah kondisi perut kambing berisi banyak gas yang diakibatkan proses fermentasi yang berjalan cepat dan tidak dapat mengeluarkannya dalam bentuk kentut. Akibat tingginya akumulasi gas dalam perut dapat menekan organ dalam tubuh yang lain dan menimbulkan kesakitan. Sehingga kambing pun melakukan pernapasan dengan mulut terbuka akibat frekuensi pernapasan yang tinggi. Tanda klinis yang jelas terlihat adalah perut kambing yang membesar atau membengkak akibat penumpukan gas dalam rumen. Rasa sakit yang ditimbulkan akan membuat kambing mendengus dan umumnya akan menendang–nendang ke sisi kiri. Punggung kambing juga membungkuk, serta saat berbaring kambing akan sulit untuk bangun kembali. Jika tidak segera diatasi lama kelamaan bisa semakin parah dan kambing pun bisa mati. kambing kembung, biasanya disebabkan terlalu banyak mengkonsumsi legume, hijauan terlalu muda atau mengkonsumsi rumput basah saat dilepas dari kandang. Maka penting bagi peternak untuk berhati–hati dalam memberikan makanan hijauan, hendaknya dilayukan terlebih dulu. Juga jangan melepas kambing saat pagi hari, dimana rumput masih basah karena embun. Jika kambing mengalami kembung bisa dibelikan obat masuk angin di apotik, ada juga yang meminumkan minyak nabati, ada yang mencekoki kambing dengan soda dan ada juga yang menusuk anus kambing dengan tangkai daun pepaya yang sudah di olesi minyak, kemudian menekan dan memijat agar gas keluar dari perut. Banyak cara bisa di coba, yang terpenting agar si kambing bisa mengeluarkan gas berlebih dalam perutnya baik melaui kentut maupun sendawa. 2. Cacingan Jenis cacing yang bisa menyerang kambing, diantaranya haemonchus cocortus, Trichuris sp dan Oestophagostomum sp yang kemungkinan besar terdapat pada pakan. Cacing itu akan hidup sebagai parasit di saluran pencernaan, melekat di selaput usus dan menghisap sari makanan, cairan tubuh, darah serta mengeluarkan racun. Kondisi ini menyebabkan kambing menjadi lemah, lesu dan tidak bisa gemuk walaupun diberi makan banyak. Dalam beberapa kasus, kambing muda usia 3–4 bulan yang terkena cacingan bisa kurus dan mati. Tanda klinis dari kambing yang cacingan nafsu makan berkurang, lemah, lesu, kurus, perut buncit, bulu terasa kasar, kusam dan rontok. Kambing pun mengalami diare atau mencret. Maka penting untuk menjaga kebersihan kandang dan memberikan obat cacing secara teratur, boleh 3 bulan sekali, 6 bulan sekali atau paling lambat setahun sekali. Obat cacing yang biasa digunakan antara lain cetarin concurat, pheno plus dan wormex powder. Bisa juga diberi ramuan jamu dari 2 buah pinang tua, 2 sendok makan gula jawa, 5 lembar daun tembakau dan 1 sendok makan serbuk getah pepaya muda. Semua bahan dicampur rata dan dihaluskan dan diberikan setiap 5 hari sekali. 3. Scabies Scabies kudis dan kurap, penyebabnya adalah ektoparasit atau tungau Sarcoptes scabei, Psoroptes communis varovis dan Chorioptes ovis. Biasanya penyakit ini akan menyerang area disekitar telinga dulu, kemudian baru menyebar. Tanda klinis terkena scabies biasanya timbul bercak–bercak merah yang membentuk bisul pada kulit kambing, kemudian kulit yang berbercak akan mulai menebal, mengeras dan bersisik serta gatal. Karena rasa gatal, si kambing akan menggosok–gosokan badannya kedinding kandang yang akan menyebabkan bulunya rontok. Lama kelamaan tubuh si kambing pun akan mulai terlihat kurus karena nafsu makan yang berkurang serta kekurangan darah, sehingga produksi susunya pun akan ikut menurun. Tungau yang menyebabkan scabies mudah menyebar ke ternak yang lain, maka perlu adanya pengkarantinaan bagi kambing yang terjangkit. Lakukan penyemprotan pada kandang yang tercemar dengan menggunakan desinfektan. Untuk pengobatannya berikan obat anti parasit seperti Ivomec. Mengobati kudis kambing, terlebih dulu mencuci kambing dengan disikat menggunakan sabun antiseptik atau deterjen, kemudian potong pendek bulu tebal diarea yang terluka. Ada juga yang meracik sendiri ramuan tradisional yang terdiri dari Oli bekas, minyak goreng bisa juga minyak kelapa, minyak tanah, garam, kapur barus, kapur ajaib, bawang merah, bawang putih, kunyit dan serbuk belerang di campur rata kemudian di olesi ke bagian yang terluka 2 – 3 hari sekali. 4. Orf seperti sariwan Sering disebut juga dakangan atau Ecthyma Contagiosa, disebabkan oleh virus Parapoxvyrus yang bersifat zoonosis dan dapat menular ke manusia. Biasanya kambing terkena orf saat memakan rumput yang berbulu dan debu dari konsentrat. Gejala klinisnya adalah luka disekitar mulut yang berupa keropeng hitam dan terdapat juga benjolan. Lama–lama bisa menyebar ke sela–sela kuku, akibatnya kambing menjadi kurus karena tidak selera makan. Biasanya orf atau keropeng mulut ini bisa sembuh setelah 1 bulan, tapi dalam kasus tertentu juga bisa menimbulkan kematian jika terjadi infeksi sekunder. Pengobatannya adalah menggunakan Preparat Iodium dan suntikan antibiotik. Ada juga yang menggunakan pasta yang terbuat dari bahan tradisional seperti biji pinang, kapur sirih dan kunyit yang sudah dibersihkan terlebih dulu kemudian dihaluskan. Pemberian pasta tradisional tinggal dioleskan saja tanpa harus mengelupaskan keropeng pada mulut. Bisa juga diberi vaksinasi untuk pencegahan dan pengkarantinaan agar tidak terjadi penyebaran. 5. Pink Eye Penyakit ini disebut juga mata belekan, biasanya disebabkan iritasi akibat tertusuk benda seperti duri, kayu, ujung rambut bahkan debu dari konsentrat. Tapi terkadang bisa juga disebabkan oleh bakteri, virus atau parasit. Gejala klinis yang terlihat biasanya mata kambing sering berkedip, mengeluarkan air dan mata berwarna kemerah–kemerahan. Selanjutnya mata akan keruh dan timbul borok hingga mengalami pembengkakan. Jika tidak ditangani secara langsung dan berkala bisa bertambah parah bahkan mengakibatan kebutaan permanen. Cara mengobatinya pertama cuci matanya menggunakan air hangat, kemudian oleskan salep mata khusus kambing yang mengandung antibiotik, sehingga cepat meredakan infeksinya. Atau bisa juga semprotkan campuran teh basi, daun sirih dan garam setiap hari sampai sembuh. 6. Antraks Penyakit Antraks adalah suatu penyakit akut disertai demam yang ditandai dengan bakteriemia yang bersifat terminal pada kebanyakan spesies hewan, penyebabnya adalah bacillus anthracis, bersifat zoonosis yang berarti dapat ditularkan pada manusia. Bakteri penyebab penyakit antraks ini dapat membentuk spora dan bertahan dalam tanah untuk waktu yang sangat lama. Hal inilah yang seringkali menyebabkan suatu daerah menjadi endemik. Penyakit yang ditimbulkan oleh Bacillus anthracis yaitu antraks kulit, saluran pencernaan, saluran pernapasan, dan dapat sampai ke otak yang disebut antraks otak atau meningitis. Antraks kulit terjadi karena disebabkan infeksi pada kulit sehingga spora Bacillus anthracis dapat masuk melalui kulit. Antraks saluran pencernaan yang disebabkan karena spora Bacillus anthracis yang tebawa oleh makanan yang telah terinfeksi dan sampai ke saluran pencernaan. Antraks saluran pencernaan yang disebabkan karena spora Bacillus anthracis yang terhirup. Penularan Bakteri Penyebab Penyakit Antraks Pada hewan, yang menjadi tempat masuknya kuman adalah mulut dan saluran cerna. Sumber utama infeksi adalah tanah dan beberapa kejadian penyakit terbukti bahwa bahan pakan yang tercemar oleh spora dan kuman, terutama tepung tulang yang ditambahkan ke dalam ransum menyebabkan terjadinya wabah antraks. Pada kebanyakan kasus antraks terjadi pada waktu ternak digembalakandi padang rumput. Padang rumput yang baru saja menerima air berlebihan dari daerah lain merupakan padang penggembalaan yang berbahaya. Adapun pada manusia penularan penyakit antraks seringnya melalui hal-hal sebagai berikut Kontak langsung dengan bibit penyakit yang ada di tanah/rumput, hewan yang sakit, maupun bahan-bahan yang berasal dari hewan yang sakit seperti kulit, daging, tulang dan darah. Bibit penyakit terhirup orang yang mengerjakan bulu hewan domba dll pada waktu mensortir. Penyakit dapat ditularkan melalui pernapasan bila seseorang menghirup spora Antraks. Memakan daging hewan yang sakit atau produk asal hewan seperti dendeng, abon dll Terapi Penyakit Antraks Banyak hewan terserang penyakit antraks ditemukan mati atau dalam keadaan sekarat. Apabila seekor hewan diketahui sakit, maka penggunaan antibiotika akan membuahkan hasil. Pengobatan dengan penisilin dan streptomisin dalam dosis tinggi yang diberikan 2 kali sehari selama beberapa hari biasanya akan memberikan hasil yang baik. Demikian pula dengan pemberian tetrasiklin yang telah terbukti efektif untuk mengobati antraks. Sebenarnya Antiserum antraks dapat juga digunakan, namun yang menjadi kendala adalah harganya yang mahal. Penggunaan antiserum tersebut pada waktu ini sudah sangat terbatas. Pengendalian Antraks Dalam suatu wabah antraks mungkin dibenarkan untuk memindahkan hewan-hewan dari padang penggembalaan ke kandang terpisah untuk dilaukan pemeriksaan secara teliti sehari-hari. Riwayat tentang vaksin antraks merupakan riwayat yang panjang dan meliputi bakteri yang aman, namun kurang memberikan perlindungan, sampai vaksin-vaksin yang efektif namun berbahaya. Vaksin yang sekarang banyak digunakan dalah vaksin spora avirulen dari Stern yang memiliki keamanan dan efektivitas tinggi. Vaksin tersebut dipersiapkan dari bakteri antraks yang tidak memiliki selubung. Vaksin teersebut merupakan vaksin hidup, sehingga pada pemberiannya tidak boleh dikombinasikan dengan pemberian antibiotika. Di daerah yang biasa terjadi penyakit antraks vaksinasi tahunan perlu diberikan. 7. Penyakit Kuku dan Mulut PMK Umumnya disebabkan oleh Apthae Epizootica AE yang terdapat di air kencing, susu dan air liur. Gejala klinisnya nafsu makan berkurang, demam, keluar air liur yang berlebihan, rongga mulut, lidah dan kaki melepuh serta terdapat benjolan berisi cairan bening. Kambing yang terjangkit dipisahkan dan diobati, jaga kebersihan kandang dan berikan vaksinasi. 8. Enterotoxemia Karena makan biji-bijian yang berlebihan hingga bakteri Clostridium Perfringens pada rumen menjadi lebih produktif dikarenakan tingkat keasamannya. Sehingga menghasilkan racun yang malahan merugikan si kambing. Gejala klinisnya kambing berkedut, demam hingga giginya bergemeretak dan perut bengkak. Penyakit ini bisa dicegah dengan vaksinasi tahunan terutama kambing yang menyusui dan jangan terlalu banyak pemberian biji-bijian dalam pakannya. 9. Miasis Miasis adalah sejenis Korengan atau Belatungan, orang sering mengenalnya juga dengan sebutan Seten. Penyakit ini sering menyerang pada bagian paha kambing betina yang setelah melahirkan sisa darahnya tidak dibersihkan. Bisa juga terjadi pada anak kambing yang baru lahir karena tidak diberikan antiseptik atau anti lalat pada pusarnya. Tapi dalam beberapa kasus juga dapat disebabkan oleh luka karena kandang yang tidak nyaman. Cara pengobatan bersihkan koreng dengan air, siram dengan minyak kayu putih lalu beri tembakau yang sudah dibasahi dan tutup dengan perban. Gantilah setiap hari sampai keluar belatungnya. 10. Diare atau Mencret Umumnya terjadi karena adanya gangguan pada saluran pencernaan yang bisa disebabkan oleh bakteri, makanan yang rusak, serta lingkungan atau udara dingin. Gejala klinisnya kambing tampak lesu, lemah dan juga pucat. Kotoran kambing berwarna hijau muda, hijau mengkilap, hijau kekuningan, hijau kemerahan atau hijau kehitaman. Jika disebabkan makanan, maka hindari pemberian daun kacang-kacangan dan daun muda. J ika karena penyakit bisa diberi jamu dari campuran daun jambu biji, garam dapur dan 1 gelas air kelapa, lalu berikan 1/3 gelas selama 3 hari berturut-turut. 11. Keracunan Keracunan biasanya terjadi ketika kambing mengonsumsi pakan hijauan yang mengandung racun atau keracunan insektisida. Tanda- tanda keracunan kejang-kejang, mulut berbusa, selaput lendir mata berwarna kebiru-biruan, dan kotoran bercampur darah. Pada beberapa kasus kondisinya bisa parah dan menyebabkan kematian yang mendadak. Penanganan keracunan berikan tablet norit atau air kelapa muda. Ada juga yang memberi larutan campuran minyak kelapa, air kelapa muda, garam dan asam jawa. Jika keracunan insektisida, minumkan 1 gelas santan hangat. 12. Mastitis Mastitis sering dijumpai pada kambing perah karena penyakit ini memang menyerang bagian puting kambing. Sering kali pemicunya adalah bakteri Staphylococcus Aureus atau bisa juga diakibatkan proses pemerahan yang kurang sempurna. Sehingga susu belum habis diperah sepenuhnya. Mastitis berakibat pada penurunan jumlah produksi susu dan kualitas dari susu itu sendiri. Cara pengobatan memberi antibiotik intra-mammary dan memperbaiki proses dari pemerahan susu. 13. Kuku Busuk Penyebabnya adalah kandang yang basah dan kotor, sehingga kambing sering menginjak air yang akhirnya terjadi pembusukkan. Tanda-tandanya celah kuku bengkak dan megeluarkan cairan putih keruh. Kulit kuku mengelupas, timbul benjolan yang menyakitkan hingga si kambing berjalan pincang dan bisa berakhir dengan kelumpuhan. Cara mengobatinya bersihkan dan potong kukunya, siramkan alkohol lalu perban kaki kambing dan hindarkan dari tempat kotor yang tergenang air. 14. Pneumonia Umumnya disebabkan karena keadaan udara yang lembap, dingin dan kotor serta kambing yang tidak terpelihara dengan baik. Gejalanya kambing sulit bernafas, nafsu makan hilang, sering batuk dan juga demam. Jagalah kandang agar tidak lembap, selalu bersih, tidak tergenang air, menutup kandang jika angin kencang dan lakukan karantina pada kambing sakit. Pengobatan yang dapat dilakukan adalah dengan memberikan preparat antibiotik. 15. Konstipasi atau Sembelit Sembelit adalah kelainan pada sistem pencernaan mengalami pengerasan feses atau tinja yang berlebihan sehingga sulit untuk dibuang atau dikeluarkan dan dapat menyebabkan kesakitan yang hebat,dan bisa berakibat fatal. Penyebab Penyebab umum konstipasi atau sembelit antara lain kekurangan cairan tubuh atau dehidrasi, pengaruh hormon dalam tubuh, kelainan anatomis pada sistem pencernaan, kekurangan asupan vitamin C, disebabkan oleh penyakit, kekurangan makanan berserat, dan masih banyak lainnya. Tanda dan gejala Pengendalian Sembelit pada Anak Kambing, yakni Rumen atau Perut penuh, dan bahkan terasa kaku. Tubuh lesu, lemah, tidak lincah, mata sayu. Tinja atau feses lebih keras, dan berwarna lebih gelap daripada biasanya, dan lebih sedikit daripada biasanya Bagian anus atau dubur terasa penuh, tidak plong, dan terganjal sesuatu disertai sakit akibat bergesekan dengan tinja atau feses yang kering dan keras. Usus kurang elastis. Pengobatan Perah susu induk, masukkan dalam dot bayi, kemudian sedikit dipaksakan dalam memberi susu mengunakan dot. Beri obat pencernaan “DIALAC / BIO L” atau sejenisnya. Jika masih sembelit juga, maka dengan terpaksa, celupkan jari kelingking pada minyak goreng kemudian masukkan ke dubur secara perlahan dan ambil feses yang menyumbat dubur satu persatu, hatihati jika tampak darah pada feses, sebaiknya dihentikan. Jika terasa belum maksimal maka Ambil sabun bayi “Johnson;s baby toptotoe wash”, ambil wadah tuangkan sabun bayi secukupnya tambahkan air kemudian aduk rata. Ambil suntikan tanpa jarum ukuran 1ml, ambil cairan sabun dengan suntikan masukkan kedubur sebanyak 10ml. Feses keras akan keluar dengan sendirinya. “DILARANG MENGGUNAKAN SABUN ORANG DEWASA KARENA KADAR pHnya SANGAT TINGGI MAKA DAPAT MERUSAK SISTEM PENCERNAAN”. Semoga Bermanfaat. red
macam macam penyakit pada kambing dan cara mengobatinya